Selasa, 17 Januari 2012

17 kebiasaan tidak produktif yang harus dihilangkan

Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak melakukan kebiasaan-kebiasaan dan ritual-ritual tidak produktif, baik yang kita sadari maupun tidak. Hal ini membuat kita kurang efisien dan produktif dari potensial yang kita miliki.

Jelas, mengurangi beberapa kebiasaan yang harus dihindari tidaklah cukup dalam meningkatkan kualitas hidup. Berikut adalah 17 kebiasaan-kebiasaan tidak produktif yang harus dihilangkan:

gambar: totallyhowto.com
1. Mengkonsumsi informasi yang tidak kamu dibutuhkan

Unsubscribe daftar mailing list yang kamu ikuti sebanyak mungkin. Hal ini akan mengurangi jumlah email yang masuk dan mengurangi gangguan.

Dan juga mengurangi menonton berita. Jika ada berita yang sedang booming, kamu pasti akan mengetahui dengan sendirinya (dari teman atau pun orang lain).

2. Membiarkan orang lain menentukan hidupmu

Steve Jobs mengatakan dengan benar: “Waktu yang kamu punya terbatas, jadi jangan buang waktumu tejebak di kehidupan seseorang.”

Kamu adalah pemimpin hidupmu dan akan memalukan jika kamu hidup dalam kesenangan orang lain.

Secara alami, adalah suatu hal yang bijaksana untuk selalu mendengarkan saran dari orang lain. Tapi, abaikan saja orang-orang yang mengatakan kalau kamu tidak akan bisa menggapai mimpimu, yang mengatakan bahwa apa yang kamu lakukan adalah sesuatu yang mustahil, atau visimu adalah sesuatu yang bodoh. Di dalam hatimu, kamu tau kalau yang mereka katakan itu tidak benar.

<p>Your browser does not support iframes.</p>

3. Memulai lagi dari awal

Sebelum kamu sedang melakukan pekerjaan atau suatu proyek, hindari memulai lagi dari awal.
Habiskan waktumu dengan melakukan penelitian untuk mencari tau jalan keluar atau solusi untuk membantumu dalam menyelesaikan pekerjaan agar selesai lebih cepat.

4. Menjadi sempurna

Meski berusaha keras untuk menjadi sempurna adalah sebuah prinsip yang mulia bagi sebagian orang, hal tersebut adalah pembuang waktu dan energi yang hebat.

Daripada menghabiskan terlalu banyak waktu berkutat pada sesuatu, lebih baik membuat daftar yang harus dilakukan pada fase penyelesaian.

Tidak hanya dapat mencapai prestasi, tapi juga akan memberi ruang pada otakmu untuk fokus pada hal-hal lain yang harus dilakukan.

5. Membiarkan televisi mencegah hasratmu (passion)

Ketika televisi mencegahmu untuk melakukan aksi yang menjadi hasratmu, mungkin sudah saatnya untuk berpikir kembali prioritasmu.

Jika mungkin, simpan siaran tv favoritmu sehingga bisa ditonton sewaktu kamu sudah memiliki waktu luang atau sudah menyelesaikan yang menjadi prioritas. Jangan biarkan tv mengundur-undur apa yang seharusnya kamu lakukan sekarang. Melakukan apa yang sudah menjadi passion adalah prioritas nomor satu, dan tv, nomor dua.

6. Multitasking

Berhenti melakukan beberapa pekerjaan dalam satu waktu.  Kamu membuyarkan fokus dan usaha yang kamu lakukan dengan multitasking. Meskipun kamu mungkin mampu memproses banyak pekerjaan sekali waktu, hal tersebut tetap memperlambat pekerjaan.

Sebaliknya, ketika kamu fokus hanya pada satu pekerjaan, kamu akan menyelesaikan semua pekerjaan dengan lebih cepat. Kamu bisa menaruh pikiranmu secara penuh pada pekerjaan, menyelesaikan semuanya, dan melanjutkan ke pekerjaan berikutnya.

7. Mengabaikan tubuhmu

Kamu harus sepenuhnya menjaga tubuh. Memberinya makanan bernutrisi, menjaganya tetap sehat dengan melakukan latihan fisik secara teratur, dan tidur yang cukup.

Ketika melakukannya, kualitas hidupmu akan meningkat secara signifikan, kamu merasa bugar, dan dalam beberapa kasus mampu mencegah datangnya penyakit. Tingkat energimu juga lebih tinggi dan kamu lebih produktif.

8. Terlalu banyak mengumbar janji

Kontrol dalam menggunkan kata “Ya”. Jika kamu memiliki banyak makanan di piring yang sedang kamu pegang, sedikit tegaslah dan katakan “Tidak”. Kamu punya hak untuk menolak berbagai permintaan yang ditujukan padamu. Dan jangan merasa tidak enak ketika mengatakan tidak.

Jika orang lain memiliki hak untuk meminta sesuatu darimu, kamu juga memiliki hak yang sama untuk mengatakan tidak.

9. Bereaksi terhadap setiap gangguan yang datang

Jumlah gangguan bertambah secara radikal beberapa tahun terakhir. Yang menjadi masalah utama adalah bahwa kamu berharap dapat menyelesaikan semuanya setiap saat.

Ketika kamu terganggu, hal itu menimbulkan stres yang tidak diperlukan yang membuatmu menunda-nunda pekerjaan yang seharusnya kamu selesaikan.

Ketimbang hanya memikirkan masalah, lebih baik matikan perangkat komunikasi ketika kamu ingin berkonsentrasi pada pekerjaanmu. Jika memang berarti harus mematikan handphone atau bahkan kabel jaringan pada komputermu, lakukanlah. Cara ini bisa mencegah godaan untuk terganggu dengan mudah.

10. Berpikir kalau lebih banyak itu lebih baik

Lebih banyak tidak berarti lebih baik. Kenyataannya, pada banyak kasus, kualitas menentukan kuantitas.
Berusahalah menguasai atau berfokus pada beberapa hal saja, tidak segalanya. Menguasai atau berfokus pada satu hal lebih baik daripada mencoba menguasai 12 hal berbeda.

Befokus pada hal-hal yang membawa penghargaan terbesar adalah strategi yang bagus yang harus dibiasakan di dalam hidupmu.

11. Datang terlambat dalam setiap pertemuan

Berhentilah membuang waktu orang lain. Bukan hanya memberi kesan buruk tentang dirimu, tapi juga menunjukkan bahwa kamu mengabaikan jadwal orang lain.

Sesuaikan jadwal kamu juga. Misalnya, datang 15 menit lebih awal, sehingga kamu menjaga pertemuan tanpa delay. Tidak ada salahnya datang lebih awal.

12. Tetap diam ketika kamu harus bertanya

Ketika kamu terjebak dan kamu tidak mampu melanjutkan dengan pekerjaanmu, bicaralah!

Bukan suatu hal yang konyol untuk bertanya atau mengatakan kalau kamu tidak tau. Sebaliknya, orang yang tidak bertanya atau meminta bantuan ketika ada masalah adalah suatu hal yang konyol.

13. Memulai pekerjaan tapi tidak menyelesaikannya

Terlalu banyak orang yang memulai pekerjaan tapi tidak pernah menyelesaikannya. Menunda-nunda pekerjaan kebanyakan penyebabnya.

Buat sebuah rencana bagaimana menyelesaikan pekerjaan tersebut: Pecahkan menjadi beberapa bagian dan lakukan rencana yang kamu buat setiap hari. Sampai pada akhirnya kamu sadar bahwa pekerjaan telah selesai dan kamu akan merasa sangat lega.

14. Bekerja dengan lelah

Ketika kamu bekerja dengan lelah, kamu tidak mampu untuk fokus pada pekerjaan kecuali dengan tubuh dan pikiran yang segar.

Jika kamu merasa lelah, cukup tidurlah pada malam hari dan sesuaikan waktu tidurmu secara baik. Kamu juga bisa melaukan tidur sebentar sekitar 15-20 menit untuk menyegarkan tubuh dan pikiran. Tidur yang berkualitas adalah cara terbaik untuk merestart harimu.

15. Menunggu orang lain melakukan aksi

Terkadang, satu-satunya cara untuk menyelesaikan sesuatu adalah dengan melakukannya sendiri. Jika kamu menunggu orang lain untuk melakukan aksi pada kepentinganmu, kamu akan mendapat kekecewaan karena mungkin kebanyakan tidak terselesaikan.

Ambillah inisiatif, gunakan ide-ide tersebut untuk melakukan aksi, dan nikmati hasilnya.

16. Gagal dalam mengakui kesalahan dan belajar dari mereka

Setiap orang melakukan kesalahan. Namun, beberapa orang belajar dari kesalahan yang mereka lakukan, sedangkan sebagian lainnya hanya mengeluh dan tidak pernah melihat sisi positif dari situasi tersebut.

Gunakan kesalahan sebagai umpan balik dan mekanisme belajar untuk meningkatkan aksimu lebih lanjut.

17. Memperbaiki gejala daripada akar masalah

Ketika ban sepedamu kempes, kamu memiliki dua pilihan untuk menangani situasi tersebut.

Kamu bisa memompa ban yang kempes tersebut sehingga kamu bisa menggunakan lagi sepedamu untuk sementara (sampai bannya kempes lagi). Atau cara lain, kamu bisa menambal ban atau menggantinya dengan yang baru dan berhenti membuang waktu untuk memompa ban yang bocor itu lagi.

Berusahalah menyelesaikan akar masalah daripada hanya menyelesaikan gejala masalah yang dihadapi. Mungkin akan membutuhkan waktu lebih banyak, tapi menyelesaikan gejala yang pada masalah akan  membutuhkan waktu yang lebih lama lagi.

Kesimpulan

Seperti yang kamu lihat, ada banyak kebiasaan-kebiasaan sehari-hari yang bisa kita tingkatkan atau kita ganti dengan yang lebih baik.

Tidak harus melakukannya sekaligus. Tukarlah satu kebiasaan buruk dengan satu kebiasaan baik. Jika sudah berhasil, ubahlah lagi kebiasaan buruk lainnya ke yang lebih baik lainnya.

Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Premium Wordpress Themes